Kamis, 24 Oktober 2013

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Langit tengah malam ini sangat indah. Bulan tiga perempat mengerahkan seluruh tenaganya untuk memantulkan sinar matahari. Bulan berhasil, karena langit kelihatan sangat terang untuk ukuran malam hari. Mungkin karena itu bintang-bintang tampaknya akan setia menghabiskan malam menjaganya.
Subhanallah, malam yang luar biasa,
sepertinya aku baru saja.. melihat setitik cahaya yang bergerak, dan hilang. -seperti jatuh... ah mataku... tapi mungkinkah?

 Wassalamualaikum Wr.Wb

Minggu, 20 Oktober 2013

Assalamualaikum Wr.Wb.,

(Rabu, 9 Oktober 2013)
Petak petak sawah menjamu pagiku
hirup gas bening menyegarkan
hari ini ku yakin
pada hatiku bahwa
ia akan kuat, menjalani hari,
walau belum datang sang pangerannya.
Istimewanya, ialah yang istimewa,
dan ku yakin dia yang mencintaiku pasti akan datang, hanya bukan sekarang.
dia yang mencintai dan kucintai, dengan pasti, akan melangkah membawaku dalam Cinta yang dicintai-Nya. Aamiin

 Wassalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum Wr.Wb.,

(Rabu, 9 Oktober 2013)
Malam ini langit indah sekali.
Awan yang tipis dan samar menyingkir dan membiarkan bintang bintang dengan bangga berbinar-binar membicarakan cahayanya setelah malam kemarin mencuri pandang diantara awan tebal.
Bulan sabit yang redup mengangguk-angguk dengan anggun membalas kedipan bintang.
Ah, ada satu bintang yang paling bersemangat diantara temannya.
Aku bahkan tidak tahu pasti, tapi mungkin itu adalah bintang yang sering di bicarakan banyak orang.
Ya, maksudku Sirius.
"Haloooo siriuuuss!" sapaku sok kenal. hehe.
Mungkin suatu saat nanti ada seorang Lelaki (dan kuharap saat itu kami sudah menjadi mahram) yang akan memberitahuku apakah itu benar sirius atau bukan saat kami sedang memandang langit dengan tenang dan suasana romantis. Ya. Aku menunggu.

 Wassalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum Wr.Wb.,

(Kamis, 10 Oktober 2013)
Saat lewat ku.
Hanya lewat, tapi..
Aroma keringat membangunkan masa laluku.
Menggertakkan ingatan yang baunya takkan kulupa
Suasana Kejuaraan menyajikan perasaan itu kembali. Rindu... rindu..

Aku benar pernah seperti itu, tapi dulu.
Mungkin mereka bahkan tidak menyangka.
Aku benar mengerti perasaan mereka, gugup.
Aku benar mengerti harapan yang jelas tergambar di mata mereka. Menang.

Entah kapan aku akan merasakannya lagi.
Aku rindu, dengan rajutan tali temali kebersamaan, persaingan. dan...
Kemenangan..

 Wassalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum Wr.Wb.,

(Kamis, 10 Oktober 2013)

Gemuruh air memainkan nada-nada sempurna.
Melantunkan nyanyian merdu yang menggugah jiwa, bahkan ketika hanya lewat.
Gemericiknya memancarkan keceriaan. Indah.
Arus air cukup deras yang setiap hari ku lewati,
mengorek rasa penasaran dan prihatin sekaligus.
Benar. karena sungai kecil itu jauh dari bersih.
Oh aku tahu, mungkin itu hanyalah selokan tempat pembuangan air bekas warga sini.
Orang orang lewat begitu saja.
Tapi mungkin tersimpan secercah keindahan yang tercuat helaiannya begitu kita lewat, tapi terabaikan.
Seperti tadi, ketika air sedang begitu deras mengalir, dan bersenandung bersama batu-batu yang membantunya..

 Wassalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum Wr.Wb.,

( 10.06 AM, Jumat, 18 Oct 2013)
Rintik hujan yang menua mulai bosan dengan nada nada sendunya
butir butir air itu mempercepat ritmenya, dari largo sampai allegro
dan yang terdengar bagai dinamika crescendo..
mereka memaksakan langkah kaki menyesuaikan tempo untuk menjejak tanah-tanah basah..
berlindung..

alam yang seperti ini..
alam yang seperti ini menenggelamkan otak pada kenangan yang benar-benar dirindukan..

aku rinduu.. aku rinduu..
hujan tidak sendiri.
hujan datang bersama semuanya..
berpadu dengan udara lembab yang terhirup ke dalam paru..
bahkan alunan nadanya yang merdu meneriakkan tawa-tawa itu..
bahkan angin berhembus membentuk rintik hujan menjadi wajah-wajah itu..
aku rindu, rindu, rindu..



 Wassalamualaikum Wr.Wb

Minggu, 06 Januari 2013

Assalamualaikum Wr.Wb.

Akhi, terimakasih atas kata- kata indah yang kau berikan untukku, namun ketahuilah bahwa seharusnya, kata- kata itu belumlah berhak atasku menerima. Bukan aku tak mau mendengar apalagi tidak peduli, namun ijinkanlah rasa malu ini menjadi penjagaku, rasa malu kepada Allah yang memang seharusnya aku miliki, sebelum engkau halalkan aku. 

Akhi, jangan mengumbar janji dan rayuan, karena semua itu akan justru menjadi perendah atas dirimu sendiri dihadapanku. Aku memanglah wanita biasa, yang menyukai kata- kata manis, namun ijinkan rasa takutku ini berbicara. Aku tak ingin terjebak dalam apapun maksud dalam hatimu, yang memang tidak aku ketahui sama sekali. Aku seorang wanita yang harus menjaga kehormatan sampai aku halal untuk siapapun yang menjadi suamiku nanti.
Aku hanya ingin menjaga hati dari hal-hal yang belum tentu pasti. Ingatlah ya akhi, bahwa “setiap janji itu akan diminta pertanggungjawaban.”


 Wassalamualaikum Wr.Wb

Popular Posts