Friday, 04 September 2015
Itu keputusan kan? Ambil keputusan itu jangan buru-buru. Keputusan itu butuh komitmen.
Baru sadar sering banget
bikin keputusan buru-buru. Sok sigap padahal keputusan kan ngga semuanya harus
selalu diambil dengan cepat. Yaa meski untuk kasus tertentu ada keputusan yang memang
harus cepat diambil (gawat darurat, misalnya). Tapi sekali lagi, tidak semuanya,
bahkan most of decision idealnya dibuat tidak seburu-buru itu. Menentukan keputusan
itu membutuhkan pemikiran panjang, pertimbangan yang diulang ulang, dan peninjauan
dari berbagai sisi yang ada. Dan yang paling utama adalah si pemikir harus
memikirkan dampak dari keputusan yang akan diambil. Apakah banyak baiknya, atau
lebih banyak buruknya dari keputusan itu sendiri.
Karena keputusan itu butuh
komitmen,, membuat keputusan berdasarkan emosi sesaat adalah sesuatu yang
sangat labil dan tidak dewasa. Keputusan berdasarkan emosi sesaat ini
kemungkinan besar (dan hampir pasti) menimbulkan penyesalan di kemudian hari,
atau paling tidak, akan membuat the decision maker sadar bahwa sebenarnya ada
pilihan keputusan lain yang lebih baik jika saja mau bersabar dan lebih tenang.
Ya. Tenang dulu.
Tapi Aku pun menyadari mungkin
mudah saja untuk mengatakan dan berbicara (atau mengetik :P) panjang lebar tentang
semua ini. Padahal memilih untuk bersabar atau langsung mengambil keputusan itu
sendiri juga merupakan suatu keputusan kan? Dan itu tidak mudah. It’s a little
tricky, right? Jadi sebelum mengambil keputusan utama pun butuh pengambilan
keputusan awal juga. Mengerti kan maksudku?
Tapi disinilah bagian
hebatnya, bagaimana kita berkomitmen dengan keputusan yang telah kita ambil. Entah
itu keputusan yang diambil saat emosi atau bukan. Ada tanggung jawab atau
konsekuensi tersendiri bagi sang pembuat keputusan –teguh pada kata-katanya-
sehingga tidak menjadi plinplan. Entah ini akan menjadi teguh atau termasuk
keras kepala, aku juga tidak tahu. Tapi setidaknya gunakan kata hatimu. Jadilah
manusia jujur, yang mengaku salah jika merasa salah. Artinya jika memang
rasanya keputusan yang sudah diambil salah, jangan lantas keras kepala dan
menguatkan gengsi untuk mengubahnya. TAPI, tugas utama adalah jangan membuat
keputusan yang salah. Sehingga tidak perlu menyesali dan mengubahnya. Oleh
karenanya, dalam membuat keputusan usahakan dengan pikiran yang tenang dan
matang. ;)
Jangan keseringan buru-buru
ambil keputusan ya, khawatir susah komitmennya, terus sakit hati saat
kejadiannya terulang. Ntar nyesel loh xD
Mengendalikan diri untuk tidak membuat
keputusan ketika emosi adalah hal yang tidak mudah. Benarkan? Tapi, sekali
lagi, akankah suatu keputusan yang terburu-buru membuahkan hasil yang maksimal?
Jangan sampai keputusan yang diambil nantinya menjadi boomerang sendiri bagi si
pembuat keputusan. Artinya, jangan sampai keputusan itu nantinya malah
merugikan atau membawa dampak buruk yang lebih buruk pada diri sendiri dan
orang lain.
Pikirkan dampak jangka
pendek dan jangka panjang., dampak pada diri sendiri dan orang lain. Tarik nafas
dalam, jadilah pribadi yang lebih tenang. Good night and have a tight sleep~ :D
*hari ini aku lagi kesambet
apa?* wkwkwk
0 komentar:
Posting Komentar
mana saya akan tau jika anda sering ke blog saya, tetapi anda tidak meniggalkan komentar..?