Assalamualaikum Wr.Wb.
Aku memposting ini bukan berarti aku mendukung plagiarisme ya. Melainkan berbagi pengetahuan saja mengenai gangguan asam basa :). Selamat membaca semoga membantu. komen aja kalo ada pertanyaan :D InsyaAllah aku jawab
Marchelina Susanto
G1D013057
Wassalamualaikum Wr.Wb
Aku memposting ini bukan berarti aku mendukung plagiarisme ya. Melainkan berbagi pengetahuan saja mengenai gangguan asam basa :). Selamat membaca semoga membantu. komen aja kalo ada pertanyaan :D InsyaAllah aku jawab
Marchelina Susanto
G1D013057
Derajat keasaman
merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman
adalah pH, yang dipengaruhi oleh
jumlah ion H+. Derajat keasaman penting dipertahankan untuk mencegah
rusaknya enzim- enzim serta hormon dalam tubuh. Oleh karena itu pengaturan H+ ini sangatlah
penting. Dalam keadaan normal, pH di tubuh relatif dipertahankan dalam keadaan
netral yaitu 7.4, oleh 3 mekanisme, yaitu sistem buffer, ginjal dan pernapasan.
Mekanisme yang akan menjadi fokus pada esai ini adalah mekanisme pernapasan.
1. Asidosis
Asidosis
merupakan keadaan pH darah arteri dibawah 7,4 atau asam. Terdapat dua jenis
asidosis, yaitu asidosis respiratorik dan asidosis metabolik.
a.
Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik terjadi karena tubuh mengalami
hipoventilasi (Price and Wilson, 2005). Hal ini berarti asidosis terjadi jika
frekuensi pernapasan turun atau pola pernapasan terganggu. Misalnya pada
penggunaan obat narkotik yang berlebih, hambatan pada
pusat pernapasan di medulla oblongata, atau gangguan pada saluran napas seperti
penyakit obstruktif paru kronik ataupun gangguan lainnya seperti pneumonia. Artinya,
asidosis respiratorik ini disebabkan oleh gangguan pernapasan. Jalan napas yang
terganggu atau frekuensi yang menurun menyebabkan menumpuknya CO2
dalam darah. Meningkatnya jumlah CO2 inilah yang menyebabkan asam.
Kenapa? Karena secara tidak langsung CO2 merupakan penghasil H+
(asam). Dapat kita lihat pada persamaan berikut:
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Oleh karenanya, sistem pernapasan yang seharusnya
dapat membantu mengkompensasi jika terjadi perubahan pH, malah menjadi penyebab
perubahan pH pada asidosis respiratorik ini. Sehingga, sistem pernapasan tidak
dapat mengkompensasi asidosis yang terjadi, kompensasi asidosis respiratorik
ini akan lebih banyak diperankan oleh ginjal dan sistem buffer.
b.
Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik merupakan keadaan asam yang
disebabkan oleh kelainan atau gangguan metabolisme. Misalnya kehilangan HCO3-
melalui diare atau melalui ekskresi ginjal. Contoh lain adalah penambahan asam
melalui asidosis laktat dan ketogenesis. Hal ini menyebabkan jumlah H+
melebihi jumlah HCO3- baik melalui penurunan kadar HCO3-
atau pun produksi H+ berlebih sehingga pH menjadi asam.
Artinya, asidosis metabolik bukan disebabkan oleh
gangguan respirasi, sehingga kompensasi melalui sistem respirasi merupakan
kompensasi paling primer yang terjadi dalam tubuh. Ketika H+
meningkat, konsentrasi CO2 juga akan meningkat mengingat reaksi:
CO2
+ H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Sistem respirasi akan mendeteksi peningkatan kadar CO2
dan mengatur ventilasi menjadi lebih dalam dan cepat (hiperventilasi)
supaya lebih banyak CO2 yang dikeluarkan. Kompensasi lain terjadi
melalui ginjal, yang dengan menambahkan bikarbonat baru ke dalam cairan
ekstrasel, membantu memperkecil penurunan awal konsentrasi HCO3-
ekstrasel, serta meningkatakan ekskresi ion H+ untuk mengurangi kadar ion H+
di CES.
2. Alkalosis
Alkalosis adalah keadaan dimana pH
darah arteri diatas 7.4 atau basa. Alkalosis ini terbagi menjadi dua jenis
yaitu Alkalosis respiratorik dan alkalosis metablolik.
a.
Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik merupakan kebalikan asidosis
respiratorik. Penyebabnya karena tubuh mengalami hiperventilasi atau ekskresi
CO2 yang berlebihan pada udara ekspirasi. Penyebab tersering adalah
hiperventilasi fungsional karena kecemasan atau stress, atau dipicu keadaan
demam (Sheerwood, 2012). Dikarenakan organ tubuh kekurangan O2 maka
secara fisiologis tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan homeostasis
dengan cara meningkatkan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan O2,
namun hal ini menyebabkan pengeluaran CO2 menjadi berlebihan dan
menyebabkan pH naik..
Mekanisme kompensasi utama pada penurunan CO2
ini dalah sistem buffer. Seperti yang telah dijelaskan, ketika sistem respirasi
menjadi penyebab terjadinya gangguan asam-basa, sistem respirasi tidak berperan
dalam kompensasinya.
b.
Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik merupakan kebalikan dari asidosis
metabolik. Penyebabnya adalah selain dari kelainan pernapasan. Misalnya muntah
atau penyedotan nasogastrik yang berkepanjangan. Pengeluaran berlebih HCL dari
tubuh inilah yang menyebabkan pH darah menjadi naik.
Peningkatan pH dengan ditandai menurunnya CO2,
di tangkap oleh kemoreseptor dalam badan karotis, yang membangkitkan refleks
untuk menekan ventilasi. Kompensasi buffer merupakan kompensasi primer pada
gangguan ini.
Daftar Pustaka
Price and Wilson. (2005). Patofisiologi.
Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2012). Fisiologi
Manusia. Jakarta: EGC
Wassalamualaikum Wr.Wb
0 komentar:
Posting Komentar
mana saya akan tau jika anda sering ke blog saya, tetapi anda tidak meniggalkan komentar..?